Senin, 25 April 2011

UN SMP tanpa Pengawasan


Pelajar saat mengisi soal ujian tanpa pengawas
BANDARLAMPUNG - Kebijakan berbeda diambil pemerintah terkait pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk SMP, MTs, dan SMPLB. Jika UN SMA, MA, SMK, dan SMALB diawasi langsung oleh perguruan tinggi, ujian yang berlangsung mulai hari ini hingga 28 April mendatang itu hanya diawasi tim dari pemerintah provinsi.

Koordinator tim pengawas UN dari perguruan tinggi Dr. Budi Koestoro,  M.Pd. mengatakan, tidak adanya pengawasan secara ketat terhadap pelaksanaan UN SMP sederajat tersebut sesuai ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
’’Dalam standar operasionalnya memang demikian. Hanya UN SMA sederajat yang diawasi tim pengawas dari perguruan tinggi,’’ terangnya kemarin (24/4).
Anggota BSNP Mungin Eddy Wibowo mengatakan, perbedaan pengawasan UN jenjang SMA dengan SMP tersebut disebabkan tingkat pendidikan lanjutan yang ditempuh. Tingkat SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga pengawasan dilakukan sendiri pihak universitas. Sementara SMP hanya melanjutkan ke SMA.
Total 3.716.596 siswa akan mengikuti UN jenjang SMP, MTs, dan SMPLB. Mereka berasal dari 47.369 sekolah di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, peserta di Lampung mencapai 126.718 siswa. UN yang dilakukan empat hari tersebut mengujikan empat mata pelajaran, yaitu bahasa Indonesia, matematika, IPA, dan bahasa Inggris. Peserta yang berhalangan hadir dengan keterangan resmi dapat mengikuti ujian susulan pada 3-6 Mei.
Untuk mengantisipasi kecurangan, UN ini mengunakan sistem pengawas silang. Seperti di Mesuji, sebanyak 658 guru untuk pengawasan di tingkat SMP dan MTs dilibatkan.

’’Kita harapkan adanya sistem silang ini dapat menekan oknum guru yang hendak melakukan tindakan yang merugikan, yakni memberi bocoran kepada siswa-siswi saat melaksanakan UN. Dan bila terbukti ada kebocoran soal yang dilakukan oknum Kepsek atau guru-gurunya, tentu pihak Disdik (Dinas Pendidikan) akan memberikan tindakan tegas kepada oknum tersebut. Ini agar memberi efek jera pada gurunya,’’ pungkasnya.
Terpisah, pengawas UN tingkat Kabupaten Tulangbawang memastikan tidak ada kebocoran soal saat pelaksanaan UN di tingkat SMA/MA/SMK. Terlebih di SMAN 1 dan 2 Menggala. Sebagaimana saat ini isu yang berkembang bahwa ditemukan sobekan-sobekan kunci jawaban soal UN yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
’’Isu yang berkembang saat ini di SMAN 1 dan 2 Menggala bahwa telah terjadi kebocoran soal itu tidak benar. Saat anggota Komisi D DPRD Tuba melakukan sidak di kedua sekolah itu, isu tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan. Karena sobekan-sobekan kertas itu tidak jelas darimana asalnya,’’ tegas Agus Handiawan, koordinator pengawas UN Tuba, kemarin.
        Dikatakannya, anggota DPRD Tuba pada saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) juga telah memeriksa siswa-siswi sekolah tersebut. Tetapi, mereka tidak menemukan tanda-tanda adanya kebocoran soal di setiap siswa. Namun ditemukan sobekan-sobekan kertas yang bertuliskan kunci jawaban soal dan itu tidak dapat dijadikan dasar bahwa telah beredar kunci jawaban di lingkungan sekolah.
        Hal ini juga ditegaskan Kepala Disdik Tuba Drs. Reksi Edward. Menurutnya, pelaksanaan UN di Tuba dapat dipastikan tidak ada kebocoran soal dan banyak beredar kunci jawaban soal UN.
’’Dinas Pendidikan sangat berterima kasih kepada anggota komisi D DPRD yang telah melakukan sidak ke dua sekolah. Artinya merasa peduli dengan isu yang berkembang bahwa ada kebocoran dan beredar kunci jawaban soal UN, sehingga langsung melakukan sidak serta memeriksa salah satu siswa untuk melakukan pembuktian,” ujarnya.
    Di Metro, untuk mengamankan pelaksanaan UN tingkat SMP tahun ini, polresta setempat menerjunkan 164 personelnya. Mereka masing-masing akan bertugas untuk mengawal pelaksanaan UN di sejumlah sekolah.
Kepala Bagian Operasi Polresta Metro Kompol Taufik mewakili Kapolresta AKBP Aprar mengatakan, sesuai permintaan Dinas Pendidikan setempat, pihaknya akan mengawal pendistribusian soal dan melakukan pengamanan di sekolah-sekolah.  
’’Setiap sekolah kami tempatkan dua personel untuk berjaga,’’ terangnya.

Sumber: http://www.radarlampung.co.id

0 komentar:

Posting Komentar