Sabtu, 23 April 2011

SD Lamsel Memprihatinkan

SRAGI – Sekolah dengan kondisi memprihatinkan di Lampung Selatan (Lamsel) bertambah. Ternyata bukan hanya SDN Bumiasri, Kecamatan Palas, yang kekurangan lokal hingga siswa-siswanya terpaksa mengikuti kegiatan belajar-mengajar (KBM) di luar ruang kelas dengan beralaskan terpal.
Tapi juga SDN 3 Sukapura, Kecamatan Sragi, kabupaten setempat, mengalami hal serupa. Pasalnya, sekolah yang dibangun sejak 1984 itu hanya memiliki 3 lokal kelas belajar dan tidak sebanding dengan jumlah siswa yang mencapai 117 orang.
    Pihak sekolah memastikan SDN setempat mengalami kekurangan 3 unit lokal kelas untuk mencukupi kebutuhan 6 rombongan belajar (rombel) dari kelas I–VI. Akibatnya, proses KBM di sekolah setempat pun tidak berjalan maksimal.
”Proses KBM-nya terpaksa berlangsung secara pararel pagi dan sore. Ini sebagai langkah alternatif pihak sekolah mengatasi kekurangan tersebut,” terang Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (UPT Disdik) Kecamatan Sragi Wahyudi Eryanto kepada Radar Lampung kemarin (18/4).

Wahyudi juga mengaku telah melihat secara langsung kondisi SDN tersebut. Menurutnya, kekurangan lokal kelas ini membuktikan standar minimal sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan setempat belum tercapai. Bahkan jauh dari harapan. ”Idealnya dari 6 rombel terdapat enam lokal kelas. Sedangkan yang ada hanya tiga lokal untuk 117 siswa,” katanya.
    Ia pun mengaku akan memprioritaskannya dalam usulan kepada Pemkab Lamsel agar SDN 3 Sukapura memperoleh penambahan LKB 2011. "Saya akan mengusulkan penambahan lokal kelas SDN setempat kepada pemkab. Ini menjadi skala prioritas usulan," ujarnya.
    Terpisah, Kepala SDN 3 Sukapura Murdiah, S.Pd. membenarkan jika sekolah yang dipimpinnya itu mengalami kekurangan 3 unit lokal kelas belajar. ”Proses KBM pun berlangsung secara pararel. Sebab jika tidak pararel, bagaimana anak didik kelas IV, V, dan VI bisa belajar, Mas," terangnya.
    Bukan hanya itu. Sekolah yang dibangun 1984 hingga kini belum pernah memperoleh perbaikan gedung. Kondisi ini juga menyebabkan kondisi konstruksi gedung khususnya di 3 lokal kelas rusak dan butuh perbaikan. "Saya sudah sering mengusulkan penambahan lokal kelas baru dan perbaikan 3 lokal kelas yang ada saat ini. Namun belum ada tanggapan dari pemerintah," keluhnya.
    Tak pelak, menurutnya wali murid SD setempat mengeluh. Pemerintah dinilai selama ini tidak memperhatikan kondisi SDN yang menjadi tempat pendidikan anak mereka. "Terpenting harus ada penambahan LKB. Sehingga anak kami bisa belajar secara maksimal, tidak seperti sekarang ini ada yang berangkat pagi dan sore," cetus Ramdan salah satu wali murid SDN 3 Sukapura.

Sumber: http://radarlampung.co.id

0 komentar:

Posting Komentar